Pengikut

Rabu, 08 Desember 2010

Makam Pesawat Terbesar di Dunia

Google Earth untuk kali pertama mengekspos foto satelit dengan resolusi tinggi "makam pesawat" terbesar dunia, membeberkan kepada dunia foto spektakuler ini. Hampir 4.000 buah pesawat purna pakai terdiri dari: pesawat pembom model B-52, pesawat tempur F-14, pesawat penyerang A-10 dan lain sebagainya yang pernah merajai angkasa, kini bagaikan bala tentara terakota Kaisar Qin (baca: Chin), berjejer di "tanah pemakaman" gurun pasir yang terletak di negara bagian Arizona, barat daya AS. Konon, pesawat-pesawat yang digelar tersebut bernilai sekitar 35 milyar dollar AS.

Menurut laporan BBC edisi bahasa Inggris, "makam pesawat" terletak di pangkalan udara AS, Davis Monthan Air Force Base, di Kota Tucson-Arizona itu seluas 10,5 km2, setara dengan 1.430 buah lapangan sepak bola, dan telah dianggap sebagai "pemakaman" pesawat militer terbesar di dunia, juga adalah satu-satunya tempat berlabuhnya pesawat purna pakai.

Ia dijuluki "Rumah Tulang" (Bone House). Sejak bercokol di pangkalan udara Davis Monthan pada 60 tahun lalu, tak henti-hentinya pesawat yang pensiun "beristirahat dengan tenang" di atas bidang tanah tersebut.

Pemilihan pangkalan udara Davis Monthan Kota Tucson sebagai lokasi "Makam", disebabkan wilayah tersebut cukup tinggi dari permukaan laut dan tanahnya kering kerontang, ditambah lagi kelembaban udara yang tinggi, dengan demikian penempatan pesawat di ruang terbuka tidak mengalami pelapukan terlalu cepat.

Saat ini, lebih dari 4.000 buah pesawat pensiunan "berbaring" di sana, nyaris mencakup seluruh model pesawat militer yang dipergunakan setelah Perang Dunia II.

Dari foto Google Earth bisa disaksikan pesawat pembom B-52 andalan pasukan AS sewaktu perang dingin yang mulai pensiun pada 90-an abad lalu, pesawat tempur jenis F-14 yang dipensiunkan dari angkatan udara AS sejak 2006 dan pesawat pembom model B-1 serta pesawat penyerang A-10 dan lain-lain.

Sebagian besar pesawat yang berlabuh di dalam "Makam pesawat" itu milik pihak pemerintah dan militer AS. "Sebagian pesawat milik museum angkasa yang berbeda.Sebagian milik museum negeri angkatan udara AS, sebagian lagi milik museum negeri penerbangan angkatan laut,"ungkap seorang staf makam pesawat yang tak mau disebut namanya.

Staf tersebut menjelaskan, selama 25 tahun ini, lebih dari 1/5 jumlah pesawat di dalam "makam" bila melalui perawatan akan dapat terbang ke angkasa lagi. Pada 2005, para petugas menggunakan ulang berbagai spare part dengan jumlah melebihi 19.000 potong, telah menghemat sekitar 568 juta dollar AS. Makam pesawat juga merupakan markas Resimen pemeliharaan dan pembaharuan No.309.

Makam pesawat spektakuler tersebut juga diincar oleh para sutradara Hollywood. Film Transformers 2: Revenge of the Fallen pernah shooting di tempat tersebut.

9 Pedang Rasulullah SAW.

1. Dhu al-Faqar
Dhu al-Faqar adalah nama pedang ini, didapatkan dari hasil rampasan oleh Nabi Muhammad pada perang Badar. Dikabarkan bahwa Nabi Muhammad memberikan pedang ini kepada Ali b. Abi Thalib dan dengan pedang ini Ali berperang di perang Uhud. Banyak sumber mengatakan bahwa pedang ini ditetapkan dengan Ali dan
2. Al-Battar 
Pedang al-Battar didapatkan oleh Nabi Muhammad sebagai barang rampasan dari Bani Qaynaqa. Pedang ini dinamakan Pedang Nabi dan pada pedang ini terpahatkan dalam bahasa Arab nama dari Daud, Sulaiman, Musa, Zakaria, Yahya, Isa dan Muhammad. Berdasarkan cerita Nabi Daud memenggal kepala Goliath yang merupakan pemilik asli pedang ini.
Pedang ini memiliki panjang 101 cm. Pedang ini disimpan di Museum Topkapi Istanbul. Bahakan ada sumber yang mengatakan bahwa pedang ini akan digunakan oleh Nabi Isa untuk mengalahkan Dajjal.
3. Al-Ma’thur  




Al-Ma’thur, juga dikenal sebagai Ma’thur al-Fijar adalah pedang yang dimiliki oleh Rasulullah sebelum beliau menerima wahyu pertama di Makkah. Pedang ini adalah kepunyaan ayah beliau. Nabi Muhammad hijrah dengan pedang ini dari Makkah ke Madinah dan pedang ini tetap dengan beliau sampai diberikan ke Ali b. Abi Thalib.
Pedang ini panjangnya 99 cm. Gagangnya terbuat dari emas pada bentuk yang seperti ular dan dihiasi dengan emerald dan batu pirus (batu berwarna biru). Dekat dengan gagang terukir ukiran Kufic, Abdallah b. Abd al-Muttalib. Sekarang pedang ini dilindungi di museum Topkapi Istanbul. 
4. Al-Rasub 
Pedang ini adalah salah satu dari sembilan pedang Nabi Muhammad. Dikatakan bahwa pedang ini adalah penjaga ahlul bait seperti Ark menjaga bangsa Israel.
5. Hatf

Hatf adalah pedang yang didapatkan oleh Nabi Muhammad sebagai harta rampasan perang dari Bani Qaynuqa. Dikatakan bahwa Nabi Daud mengmabil pedangnya al-Batar dari tangan Namrud sebagai harta rampasan ketika dia mengalahkannya tetapi dpada saat itu umur beliau kurang dari 20 tahun. Allah memberikan mu’jizat kepada Nabi Daud kemampuan untuk membuat senjata, tameng dan alat – alat perang dari besi. Kemudian beliau membuat pedang yang dinamai Hatf menyerupai al-Battar tetapi lebih besar. Beliau menggunakan pedang ini sampai meninggal kemudian dirawat oleh suku Levitar, salah satu suku bangsa Israel, dan akhirnya sampai di tangan Rasulullah. Pedang ini sekarang berada di museum Topkapi. Pedang ini panjangnya 112 cm dan lebar 8 cm.
 6. Qal'i 



Pedang ini dikenal sebagai Qal’i atau Qul’ay. Nama pedang ini mungkin ada hubungannya dengan tempat di Syria atau di India dekat Cina. Ada juga yang mengatakan qal’i berarti tin atau timah putih. Pedang ini adalah salah satu dari tiga pedang yang menjadi harta rampasan perang bani Qaynuqo. Juga dikatakan bahwa kakek nabi Muhammad menemukan pedang Qal’I ketika dia membuka mata air zamzam di Makkah.
Sekarang pedang ini disimpan di museum Topkapi, Istanbul. Panjang 100 cm. Didekat handle tertuliskan dengan bahasa arab Pedang ini adalah pedang mulia nabi Muhammad. Pedang ini terasa istimewa dari pedang – pedang yang lain karena desain yang menyerupai gelombang.
7. al-Qadib  
Al-Qadib adalah pedang ringan yang menyerupai batang tipis. Pedang ini digunakan untuk pertahanan atau persahabatan untuk musafir tapi tidak untuk berperang. Tertuliskan pada sisi pedang yang berwarna silver Tidak ada berhala tetapi Allah, Muhammad adalah utusan Allah—Muhammad b. Abdallah b. Abd. Al-Muttalib. Tidak ada tanda pada sumber sejarah manapun bahwa pedang ini pernah digunakan untuk berperang. Pedang ini berada di rumah Rasulullah dan hanya digunakan kemudian oleh kekhalifahan Fatimiah.
Pedang ini panjangnya 100 cm dan memiliki sarung pedang terbuat dari kulit binatang. Pedang ini di simpan di museum Topkapi, Istanbul.
8. al-'Adb 
Al-‘Adb berarti memotong atau tajam. Pedang ini dikirim ke Nabi Muhammad oleh salah satu companionnya sebelum perang Badar. Beliau menggunakan pedang ini pada perang Uhud.
Pedang ini disimpan di masjig Husein di Cairo, Mesir.
9. al-Mikhdham
 Pedang ini berdasarkan cerita diberikan oleh Rasulullah Muhammad kepada Ali b. Abi Thalib, dan dari Ali diberikan ke anaknya. Sumber lain mengatakan bahwa pedang ini adalah hasil rampasan terhadap penggerebekan yang dipimpin oleh Ali di Syiria.
Pedang ini disimpan di museum Topkapi, Istanbul. Pedang ini panjangnya 97 cm dan terpahat nama Zayn al-Din al-Abidin.
 





The Legend Of Napoleon

Kaisar Napoleon Bonaparte (lahir di pulau Korsika, 15 Agustus 1769 – meninggal 5 Mei 1821 pada umur 51 tahun) berasal dari sebuah keluarga bangsawan lokal dengan nama Napoleone di Buonaparte (dalam bahasa Korsika, Nabolione atau Nabulione). Di kemudian hari ia mengadaptasi nama Napoléon Bonaparte yang lebih berbau Perancis.
Napoleon Bonaparte adalah anak kedua dari tujuh bersaudara. Ia lahir di Casa Bounaparte, di kota Ajaccio, Korsika, pada tanggal 15 Agustus 1769, satu tahun setelah kepulauan tersebut diserahterimakan Republik Genoa kepada Perancis.[1] Ia lahir dengan nama Napoleone di Bounaparte, namun ia mengubah namanya menjadi Napoléon Bonaparte yang lebih berbau Perancis.[note 1]
Keluarga Bounaparte adalah keluarga bangsawan yang berasal dari Italia, yang pindah ke Korsika di abad ke-16/[3] Ayahnya, Nobile Carlo Bounaparte, seorang pengacara, pernah menjadi perwakilan korsika saat Louis XVI berkuasa di tahun 1777. Ibunya bernama Maria Letizia Ramolino. Ia memiliki seorang kakak, Joseph; dan 5 adik, yaitu Lucien, Elisa, Louis, Pauline, Caroline, dan Jérôme. Napoleon di baptis sebagai katolik beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang kedua, tepatnya tanggal 21 Juli 1771 di Katerdal Ajaccio.[4]
Kebangsawanan, kekayaan, serta koneksi keluarganya yang luas memberikan Napoleon kesempatan yang luas untuk belajar hingga ke jenjang yang tinggi.[5] Pada bulan Januari 1779, Napoleon didaftarkan pada sebuah sekolah agama di Autun, Perancis, untuk belajar bahasa Perancis, dan pada bulan Mei ia mendaftar di sebuah akademi militer di Brienne-le-Château. Di sekolah, ia berbicara dengan logat Korsika yang kental sehingga ia sering dicemooh teman-temannya; memaksanya untuk belajar.[6] Napoleon pintar matematika, dan cukup memahami pelajaran sejarah dan geografi.[7] Setelah menyelesaikan pendidikannya di Brienne pada 1784, Napoleon mendaftar di sekolah elit École Militaire di Paris. Di sana ia dilatih menjadi seorang perwira artileri. Ketika bersekolah di sana, ayahnya meninggal. Ia pun dipaksa menyelesaikan sekolah yang normalnya memakan waktu dua tahun itu menjadi satu tahun. Ia diuji oleh ilmuwan terkenal Pierre-Simon Laplace, yang di kemudian hari ditunjuk oleh Napoleon untuk menjadi anggota senat.[8]
a menjadi siswa di Akademi Militer Brienne tahun 1779 pada usia 10 tahun, kecerdasannya membuat Napoleon lulus akademi di usia 15 tahun. Karier militernya menanjak pesat setelah dia berhasil menumpas kerusuhan yang dimotori kaum pendukung royalis dengan cara yang sangat mengejutkan: menembakkan meriam di kota Paris dari atas menara. Peristiwa itu terjadi tahun 1795 saat Napoleon berusia 26 tahun. Berbagai perang yang dimenangkannya diantaranya melawan Austria dan Prusia.

Pada masa kejayaannya, Napoleon Bonaparte menguasai hampir seluruh dataran Eropa baik dengan diplomasi maupun peperangan. Diantaranya adalah Belanda dengan diangkatnya adiknya Louis Napoleon,Spanyol dengan diangkatnya Joseph Napoleon, Swedia dengan diangkatnya Jenderal Bernadotte sebagai raja yang kemudian melakukan pengkhianatan, sebagian besar wilayah Italia yang direbut dari Austria dan Polandia dengan diangkatnya Joseph Poniatowski sebagai wali negara Polandia.